Deras hujan mengguyur kota yang baru saja dia tinggalkan, mengadu nasib ke ibukota lebih dia pilih. Awal pekan mental dan fisiknya di tempa oleh kerasnya ibukota dan isinya, mengharapkan akhir pekan yang tenang selagi dia merindukan kota dimana dia menjadi seseorang hingga sekarang.

Akhir pekan datang, terbangun dari tidurnya, matahari masih malu untuk muncul dari timur. suasanya yang nyaman di kamar berukuran 3x4 namun di tata menjadi seperti tempat perisitirahatan yang nyaman. Lampu - lampu natal masih menyala yang menemaninya tidur di malam hari. dia mencoba untuk tertidur namun tidak bisa. badan masih terasa butuh istirahat tapi mata sudah siap untuk mencari petualangan.

Telepon genggamnya bergetar, pesan masuk dari nomor yang belum pernah ia hubungi tertulis

" bintang dari ufuk mencari penguasa hans christian andersen, mengundang ke sungai matahari dimana terdapat pohon buah sejenis mangga dengan bau harum yang menusuk dengan rasa asam dan manis. apabila kau memasuki pohon tersebut kau akan menemukan potongan lembut yang membawamu mengalami pengalaman  anak kecil yang bernama charlie dengan tiket emasnya. hingga kau terlupa dengan dunia sekitar."

Dia mengalami kebingungan kembali dengan menerima pesan tanpa pengirim. sudah 2 minggu dia mengalami seperti ini dan tak pernah terjawab.